Purwakarta 22/09/25-Mitra Hukum Bhayangkara
Pembangunan jaringan irigasi Cisomang yang dilaksanakan CV Nalar Jaya Abadi dengan nilai kontrak sebesar Rp.1,8 miliar tuai kritik warga.
Pasalnya pelaksanaan pekerjaannya dinilai asal-asalan dan tidak jelas, beberapa lokasi kerusakan yang terjadi hanya diperbaiki alakadarnya, tanpa dibangun ulang.
Sementara, di titik lokasi yang direhab ulang juga tak lepas dari kejanggalan, sebab pasangan batu kali dipasang menumpang pada pasangan lama. Sehingga berpotensi terjadinya pengurangan ketinggian pasangan.
Selain temuan tersebut, warga juga sampaikan adanya penggunaan meterial batu bekas pada beberapa titik pekerjaan, juga penggunaan meterial semen merk tertentu yang diketahui harganya lebih rendah alias murah dibanding merk semen berkualitas lainnya.
Sikapi hal tersebut, beberapa warga mengaku heran sekaligus kecewa. Pelaksanaan pembangunan dengan Rp.1,8 miliar tersebut dinilai tak sesuai harapan.
“Saya kira dengan anggaran segitu, pembangunannya gunakan meterial berkualitas. Terus dilaksanakan dengan maksimal, agar punya ketahanan terhadap tekanan air.
“Namun di beberapa titik pekerjaan malah dilakukan dengan cara perbaikan tambal sulam, ada yang diganti ban-banannya, ada juga yang hanya diganti sebagian yang rusak, ada juga yang dipoles bagiian nat batunya. Bukan dibongkar kemudian dipasang baru.






