MEDIA MITRA HUKUM Bhayangkara, Sabtu ( 20 – 9 – 2025)
Berdasarkan buku Pendidikan Karakter, Nur Haris Ependi, Dyan Pratiwi, dkk, diterbitkan Sada Kurnia Pustaka, “disebutkan bahwa kata perspektif berasal dari bahasa Latin, “perspicere” yang berarti gambar, melihat, pandangan.“
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “perspektif tergolong dalam kelas nomina“atau kata benda, arti katanya adalah:
“Cara melukiskan suatu benda pada permukaan yang mendatar sebagaimana yang terlihat oleh mata dengan tiga dimensi (panjang, lebar, dan tingginya)” disebut sudut pandang.
Dalam bahasa Indonesia, pengertian perspektif adalah “sudut pandang atau cara seseorang memandang, memahami, dan menginterpretasikan dunia atau suatu peristiwa. Meliputi keyakinan, nilai-nilai, pengalaman, dan pengetahuan individu.“
Sardjono (1992)
Menurut Sardjono, “Point of view signifies the way a story gets told – the mode of perspective established by an author by means of which the reader is presented with the character, actions, setting, adn events which constitute the narrative in a work of fiction.”
Artinya, Sardjono mengungkapkan “sudut pandang sebagai tanda atau cara dalam menyampaikan sebuah cerita,“yang mana sudut pandang tersebut ditetapkan oleh seorang penulis kepada pembaca dengan cara disajikan dengan karakter, tindakan, latar, dan peristiwa yang membentuk narasi di dalam karya fiksi.
