Berita  

NGOBROL CERMAT BERSAMA DPD PARTAI UMMAT

NGOBROL CERMAT BERSAMA DPD PARTAI UMMAT

Catatan : Kang Ebong

Bekasi-MHB

Ketika banyak propaganda politik identitas, PARTAI UMMAT mengambil jalan yang jelas bahwa dia adalah partai identitas Islam.
Banyak partai yang phobia terhadap ISLAM tetapi dia menggunakan suara ummat Islam yang mayoritas sebagai komuditi dengan segala cara untuk kebesaran partainya. Bukankah ( azas ) Nasionalisme, kebangsaan, kekaryaan, pluralisme, sosialis, Nasionalis religius, partai lokal bahkan Milenial pun adalah ciri dari politik identitas?

Partai politik ( berbasis Islam ) menjadi abu-abu, sumir, hilang empati ketika pembelaan terhadap ummat Islam menuntut keadilan ( akidah dilecehkan, ulama dihina, kebhinekaan dipaksakan untuk ummat, tapi untuk yang lain harus menghormati ), melawan kedzaliman ( di cap radikal ), berjuang untuk memuliakan Islam ( dilabel anti Pancasila ) kesejahteraan yang pro kepada oligarki dan terlalu dekat kepada penguasa sehingga elit partai lupa kepada suara rakyat mayoritas, dia rela menghianati konsituen sehingga partai politik menjadi ambivalensi, malu-malu kucing menghilangkan identitas partainya; Nasionalis bukan, Religius bukan, semi komunis bukan, akhirnya partai yang bukan-bukan.

Baca Juga  Dua Orang Diduga Pelaku Curanmor Diamuk Massa, Polsek Sukatani Berhasil Amankan Pelaku

PARTAI UMMAT ’24. Menjadi solusi untuk perjuangan mengawal syariat, menuju kemaslahatan, kesejahteraan dan kejayaan muru’ah Islam yang rahmatan lil alamiin.
LAWAN KEDZALIMAN, TEGAKAN KEADILAN

Penulis: Redaksi Editor: Admin