Mengapa Biaya Pernikahan Sering Melewati Anggaran dan Bagaimana Mengatasinya

Mengapa Biaya Pernikahan Sering Melewati Anggaran dan Bagaimana Mengatasinya

Pernikahan sering kali dianggap sebagai momen paling berharga dalam hidup seseorang. Ia bukan hanya tentang menyatukan dua hati, tetapi juga tentang merayakan cinta di hadapan keluarga dan sahabat. Namun di balik kemegahan pesta dan senyum bahagia, banyak pasangan muda menghadapi kenyataan pahit,  biaya pernikahan yang membengkak jauh di atas rencana awal.

Fenomena ini bukan hal baru, tapi semakin terasa di era modern di mana media sosial dan tren lifestyle memberi tekanan tersendiri. Dari dekorasi bertema rustic hingga prewedding di luar negeri, banyak pasangan tergoda untuk mewujudkan pernikahan impian tanpa mempertimbangkan kapasitas keuangan mereka. 

Akibatnya, tak sedikit yang akhirnya harus mencari solusi keuangan tambahan bahkan sebelum kehidupan rumah tangga dimulai. Lalu, mengapa biaya pernikahan sering melampaui anggaran?

Baca Juga  Inspirasi Outfit untuk Mahasiswa di Kampus: Tetap Keren bersama Bodypack

1. Rencana awal yang kurang realistis

Banyak pasangan memulai dengan membuat anggaran ideal tanpa riset mendalam tentang harga aktual di lapangan. Misalnya, mereka menganggarkan Rp100 juta untuk pesta 300 tamu, padahal biaya katering saja bisa menyerap 60–70% dari total tersebut. Belum lagi tambahan-tambahan kecil seperti souvenir, lighting, atau biaya dokumentasi yang sering kali tidak dihitung sejak awal.

2. Godaan tren dan media sosial

Pinterest, TikTok, dan Instagram penuh dengan ide dekorasi dan konsep pernikahan yang indah. Sayangnya, inspirasi ini sering membuat calon pengantin ingin meniru tanpa menyesuaikan dengan kemampuan finansial mereka. Contohnya, dekorasi bunga segar atau gaun rancangan desainer bisa memakan biaya puluhan juta rupiah hanya demi tampil “sempurna” di foto.