Piala Dunia 2018 sudah separuh jalan, 16 tim sudah lolos dari fase grup dan 16 tim yang sudah angkat koper untuk kembali ke negaranya masing-masing. Berlanjutnya mitos tim juara sebelumnya yang harus merasakan kekejaman fase grup hingga harus pulang lebih cepat dan kali ini dirasakan oleh Jerman, ini bisa jadi didasari minimnya suasana kompetitif karena sang juara bertahan tidak melalui babak kualifikasi untuk mencapai putaran final Piala Dunia. Jerman bermain buruk di Rusia kali ini, meskipun di pertandingan kedua melawan Swedia, mampu menang dengan susah payah melalui pertandingan yang dramatis dimenit-menit akhir melalui tendangan bebas Toni Kroos. Kemenangan itu sebenarnya membangkitkan asa dari para fans Jerman yang memang dikenal layaknya mesin Diesel akan terlambat panas. Namun kenyataannya pada pertandingan ketiga malah menjadi anti klimax karena dihancurkan oleh salah satu wakil Asia, Korea Selatan. Para pemain Jerman seperti kehilangan kreativitas mereka dilapangan. Tak terlihat lagi kedigdayaan mereka seperti saat menghancurkan tuan rumah Brasil 7-1 pada semifinal Piala Dunia 2014 yang lalu. Aaahhh Kita lupakan saja Jerman yang saat ini mungkin sedang mempertimbangkan nasib Joachim LoEw sang pelatih.
Saat ini kita melihat saja peta kekuatan tim-tim yang lolos ke fase knock out.
Uruguay
Uruguay merupakan salah satu tim yang mendapat nilai sempurna di fase grup, 9 point, dengan skor tipis 1-0 melawan Mesir dan Arab Saudi, dan menghancurkan tuan rumah Russia 3-0 dalam perebutan juara grup. Kekuatan Uruguay tentu bertumpu pada 2 striker mereka Edison Cavani dan Luiz Suarez. Meskipun pemain-pemain belakang dan tengah mereka dinilai oleh banyak pengamat biasa-biasa saja, namun tim ini menjadi satu-satunya tim yang belum pernah kebobolan alias selalu clean sheet saat fase grup. Ini tentu menjadi catatan menarik yang harus menjadi perhatian calon lawan mereka yakni Portugal. Pasar taruhan menempatkan Uruguay 33/1. Namun bisa saja Uruguay member kejutan hingga ke Final bila berhasil melewati hadangan Portugal di 16 besar.
Russia
Sebagai tuan rumah, penampilan Russia telah melebihi ekspetasi dari penggemarnya, karena sebenarnya squad dari Russia kali ini awalnya memang sangat diragukan dapat berbicara banyak. Namun kemenangan telak 5-0 atas Arab Saudi dan 3-1 atas Mesir membuat keyakinan dari fans bertambah. Meskipun dipertandingan ketiga mereka dikalahkan 0-3 oleh Uruguay, namun itu tidak menjadi patokan, karena mereka sudah memastikan lolos ke 16 besar. Permainan kolektif dari tim Russia yang tidak memiliki pemain bintang dunia menjadi kekuatan tersendiri selain tentunya dukungan supporter tuan rumah yang menjadi pemain ke 12 bagi Russia. Dengan dukungan tersebut bukan tidak mungkin Russia mengejutkan salah satu calon kuat juara Spanyol di 16 besra. Pasar taruhan menempatkan Russia diposisi bawah. Namun ini bisa berubah jika Russia bisa mengalahkan Spanyol
Portugal
Portugal hingga saat ini belum bisa lepas dari ketergantungannya terhadap sosok Cristiano Ronaldo. Ini terbukti 4 dari 5 goal yang dihasilkan Portugal pada fase grup adalah dari kaki bintang dunia yang biasa disebut CR7 ini. Kalau ketergantungan ini bisa dimanfaatkan Uruguay dengan mematikan CR7 tentu ini akan bisa menyulitkan bagi Portugal. Portugal harus bisa melepas ketergantungan tersebut dengan bermain lebih kolektif dalam menghadapi Uruguay yang memiliki gaya bermain Amerika latin yang kental yang hingga saat ini belum kebobolan. Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi CR7 dan kawan-kawan. Bila Portugal lebih bermain kolektif tentu Ronaldo akan lebih luas bergerak dan mencari ruang untuk menambah pundi-pundi goalnya. Dipasar taruhan Juara Piala Eropa 2016 ini lebih diunggulkan dibanding Uruguay. 25/1 menjadi angka Portugal di bursa taruhan untuk mencapai juara.
Spanyol
Salah satu Negara yang diunggulkan untuk merebut juara di Piala Dunia kali ini. Masih memiliki pemain-pemain kelas dunia seperti Sergio Ramos, Andre Iniesta, Diego Costa dan masih banyak lagi bintang-bintang yang bertebaran di tim nasional Spanyol. Namun bila mengacu pada 3 pertandingan di fase grup, Spanyol belum menampilakan permaianan yang istimewa. 2 kali seri melawan Portugal dan Maroko dan hanya menang tipis melawan wakil Asia, Iran menunjukan Spanyol masih memiliki banyak kelemahan yang bisa dimanfaatkan oleh tuan rumah Russia. Kelemahan yang jelas terlihat adalah sisi pertahanan. Tidak padunya Sergio Ramos dan Gerard Pique menjadikan pertahanan Spanyol begitu mudah ditembus sehingga kebobolan 5 goal di 3 pertandingan awal. Beruntung Spanyol memiliki Diego Costa yang sedang on fire dan membantu Spanyol dalam mencetak goal. Dari tim-tim yang masuk 16 besar, Spanyol masih berada diurutan ke 3 yang dijagokan di pasar taruhan yakni 7/1.
Perancis
Memiliki pemain-pemain yang dianggap generasi emas ke 2 setelah generasi Zinedine Zidane, Paul Pogba Cs ternyata belum meyakinkan di 3 pertandingan pertama mereka. Hanya menang tipis melawan Australia dan Peru dan imbang tanpa goal melawan Denmark. Meskipun tidak terkalahkan, namun dari sisi permainan tidak berbanding lurus dengan banyaknya bintang yang bertaburan di Timnas Perancis. Kalau tidak bisa dibilang mengecewakan, namun permainan Perancis bisa dibilang tidak istimewa. Selain Pogba ada nama-nama seperti Griezmann, Mbappe, Dembele, Kante, Lloris dan sederet nama besar lainnya belum menunjukan performa yang maksimal. Bila ini tidak bisa dibenahi, bukan tidak mungkin Perancis akan kesulitan menghadapi tantangan dari Argentina. Pasar taruhan menempatkan Perancis di urutan 2 yang diunggulkan dengan 13/2
Argentina
Lolosnya Argentina dari fase grup dianggap sebagian pengamat berbau keberuntungan, hasil imbang melawan Islandia dipertandingan pertama, dipermalukan Kroasia 3-0 yang membuat air mata pendukung Argentina bercucuran, dan menang tipis nan dramatis melawan Nigeria dipertandingan ketiga. Permainan Argentina sama sekali tidak menjanjikan di 3 pertandingan awal tersebut. Pemain-pemain seolah bingung dan hanya menaruh harapan pada sosok Lionel Messi. Pertahanan juga keropos dan mudah sekali ditembus. Ini harus diubah bila Argentina mau melaju kebabak selanjutnya. Argentina harus berani memainkan pemain seperti Di Maria untuk membuat konsentrasi lawan tidak hanya tertuju pada Messi, sehingga Messi akan memiliki ruang yang cukup untuk melakukan aksinya. Lawan yang dihadapi Argentina di 16 besar adalah Perancis, lawan yang memiliki banyak pemain-pemain bintang dibanding dengan ke 3 lawannya terdahulu. Beruntung Perancis juga sedang tidak bagus-bagus banget di fase grup, dan ini yang harus dimanfaatkan oleh Argentina. Busa taruhan member 10/1 untuk Argentina.
Kroasia
Keganasan Kroasia di fase grup tidak bisa disangkal, sehingga menjadi salah satu tim yang memiliki nilai sempurna yaitu 9. Luca Modric cs membenamkan Nigeria 2-0 pada pertandingan pertama, membuat Argentina menangis dipertandingan kedua dan menyempurnakannya dengan mengalahkan Islandia. Bila Kroasia mampu mempertahankan performanya, dan tidak jumawa maka tidaklah sulit mengalahkan Denmark untuk lolos ke 8 besar. Banyak pengamat mengatakan titik lemah Kroasia ada dibarisan belakang. Namun sejauh ini Dejan Lovren mampu membuktikan diri menjadi benteng tangguh bagi Kroasia. Ini dibuktikan dengan hanya 1 goal yang tercipta ke gawang Kroasia. Meskipun pasar taruhan tidak menempatkan Kroasia sebagai tim unggulan, namun peta itu akan berubah jika mereka tampil konsisten dibabak selanjutnya.
Denmark
Menang lawan Peru 1-0 dan seri melawan Australia dan Perancis dipertandingan selanjutnya menjadi catatan Denmark sejauh ini. Permainan Denmark memang tergolong biasa-biasa saja. Di babak 16 besar harus bertemu dengan tim sekelas Kroasia tentu akan sulit bagi Denmark untuk terus melaju. Namun seperti kata pepatah bola itu bundar, apapun bisa terjadi di lapangan hijau. Menghadapai Kroasia, Denmark harus bisa bertahan dengan baik seperti yang mereka lakukan saat menhadapi Perancis. Untuk memaksa Kroasia bermain menyerang habis-habisan dan Denmark harus memanfaatkan serangan balik yang cepat Christian Eriksen dan mematikan. Atau memaksa pertandingan harus diselesaikan melalui adu penalty, dan disini Denmark bisa memanfaatkan kepiawaian Kasper Schmeichel. Pasar taruhan tidak menempatkan Denmark sebagai tim unggulan.
Bersambung….
Ignatius Indro
Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga
Rumah Gerakan 98