Kapolres Rembang AKBP Suryadi mengatakan, S merupakan salah satu dari komplotan begal. Sebenarnya, total pelakunya ada tiga orang.
Setiap aksi biasa dilakukan dua orang. Mereka bergantian. Sementara itu, dua pelaku masih buron.
Dalam aksinya itu, para pelaku menghampiri korban. Dengan dalih ada salah satu teman mereka mengalami kecelakaan, hingga korban di ajak ke suatu tempat.
Saat itulah pelaku melakukan aksinya dan merampas kunci kemudian bilang mau menjemput temannya,”papar kapolres.
Berawal dari situ motor korban kemudian dibawa kabur. Setelah berhasil mengelabui dan menggasak motor korbanya , pelaku lantas menjual motor tersebut ke Jawa Timur.
Ternyata SY juga yang berperan sebagai penadah juga sudah di tangkap.
Bahkan mereka melakukan aksinya bertahun – tahun belakangan ini.
Ini juga sedang kami kembangkan, semua akan kami proses,” tandasnya.
Sementara itu ,S mengaku bahwa dirinya merupakan warga asal kabupaten Rembang kemudian pindah ke Surabaya, yang sehari-hari ia bekerja sebagai kuli bangunan.
Uang hasil begal motor di gunakan untuk membeli motor dan memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Sedangkan SY si penadah mengatakan sudah membeli motor dari komplotan S sebanyak tiga kali.
Ia mengaku jika dirinya tidak mengetahui bahwa motor tersebut adalah hasil kejahatan.
Namun saat konferensi pers S menyangkal, sebab ia (S)sudah menyampaikan bahwasanya itu adalah merupakan motor curian.