10 tahun yang lalu, teyang FCya 1 Februari 2010, Anies Radyid Baswedan membacakan Manifesto Politik Nasional Demokrat saat deklarasi hadirnya organisasi masyarakat yang kini bermetamorfosis menjadi Partai Nasdem (Nadional Demokrat).
Pencetusnya yang hingga kini sebagai Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies Baswedan hadir di antara para 45 tokoh pendiri lahirnya cikal bakal partai yang mengusung Restorasi Politik.
Pada acara yang digelar di Istora Senayan, Jakarta tersebut, Surya Paloh menyampaikan orasi selaku pencetus, sementara Anies yang ketika itu menjadi Rektor Universitas Paramadina membacakan manifesto.
13 tahun berlalu, Anies Baswedan yang kini mengemban tiket bakal calon presiden pemilu 2024 mendatang, saat pendeklarasiannya sebagai capres pada 3 Oktober 2022 lalu juga mengutip penggalan isi Manifesto Nasional Demokrat tersebut.
“Kami mencita-citakan demokrasi Indonesia yang matang yang menjadi tempat persandingan keragaman dengan kesatuan dinamika dengan ketertiban kompetisi dengan persamaan kebebasan dengan kesejahteraan,” katanya ketika itu.
Saat itu Anies juga menegaskan manifesto Nasional Demokrat tersebut selalu ia pegang dan ia ingat. Dia juga menilai Partai NasDem dan Surya Paloh konsisten menjalankan pesan dalam manifesto tersebut yang mengandung semangat kematangan demokrasi, bernegara, dan menomorsatukan kepentingan negara.