Puwakarta 24/05/23
mediamitrahukumbhayangkara.com
Sesuai Undang-Undang Keterbukan Informasi Publik penggunaan Dana Desa (DD) harus diinformasikan secara terbuka kepada publik, namun sangat disayangkan tidak seperti Desa-Desa lain, Desa Gunung Hejo tidak menginformasikan keterbukaan soal penggunaanya anggaran atau terkesen sengaja ditutupi, ada apa?.
Saat awak media, liputan disalah kampung Wigura Rt09/Rw003 Desa Gunung Hejo terlihat ada pembangunan tempat ibadah.
Setelah ditelusuri dan dipertanyakan ke salah satu pekerja ternyata proyek bangunan tersebut adalah majlis taklim.
“Ini proyek pembangunan Majlis Taklim Pak, saya kerja harian disuruh Pak Kades”ujar salah satu pekerja.
Ustad Apud guru ngaji di Majlis Taklim tersebut saat di wawancarai menjelaskan “pembangunan ini di danai dari Dana Desa yang baru dikerjakan tiga minggu.
“Jika terkait anggaran sama sekali tidak mengetahui tanya aja langsung ke Pak Kades, saya disini cuma menerima material saja”terangnya.
Sumaryo sang Kades saat dipertanyakan terkait adanya pembangunan dan informasi dari salah satu pekerja menyebutkan nama Kades, menjelaskan “sumber dana pembangunan Majlis taklim dari dana Desa Total anggarannya 150 (termasuk pajak)”jelasnya.
Dan saat kembali ditanyakan terkait tidak adanya papan informasi dilokasi pembangunan sang Kades tidak menjawab.
Salah satu warga ber’inisial R mengatakan” dipapan nama jatah pembangunan tersebut memakai Kayu serta Batako, akan tetapi diganti Hebel dan Baja Ringan, waktu kemarin kumpulan sama warga, jika nanti ada sisa uang, untuk kedepanya misalkan dari dana 150 juta tetapi yang di habiskan 100 juta maka sisa uang yang 50 juta akan ada tambahan bangunan lagi”terangnya.
