BLORA, ( JATENG), Media Mitra Hukum Bhayangkara, Sabtu ( 21 – 6 – 2025)
Secara silent action (diam-diam) budidaya tanaman Okra (Abelmoschus esculentus) yang sering disebut lady finger sudah berkembang di Kabupaten Blora.
Hal itu terbukti, telah digelar pertemuan para tokoh petani Okra dan simpatisan petani yang berminat menanam tanaman okra di rumah pribadi salah satu ketua kelompok tani okra, Simbar Susilo, desa Medalem Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, Kamis 19 Juni 2025.
Dalam pertemuan informal tersebut hadir Satwo Sugeng Prayoga, S.Pt., Direktur operasional PT Kelola Agro Makmur dari Kabupaten Temanggung Jateng,Utusan pembeli dari Jepang seorang wanita bening dan energik bernama Hazy Gawa, Suparji koordinator utama kelompok tani okra kabupaten Blora, Parjan petani okra dari desa Turirejo Kecamatan Jepon, Khoirurroziqin mantan pejabat Blora yang sedang menekuni budidaya tanaman Blora dan Wahyu Guntur ketua seleksi kualitas buah okra.
“Pertemuan itu dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan ceking lapangan ke area tanaman okra dan sekaligus untuk mengetahui seleksi buah okra yang berasal dari para petani apakah sudah dilaksanakan dengan baik sesuai ketentuan yang ada.Pengecekan itu dilakukan oleh utusan pembeli dari Jepang,” kata Satwo Sugeng Prayoga.
“Hasilnya, dari evaluasi di lapangan ini akan sangat menentukan apakah produksi okra dari Kabupaten Blora layak di ekspor ke Jepang atau belum dapat di ekspor karena faktor kualitas belum sesuai standar yang dipersyaratkan.
Karena di Jepang kualitas produk menjadi persyaratan utama yang tidak bisa diajak kompromi atau kolusi.