Blora – mediamitrahukumbhayangkara.com Sabtu (3 – 6 – 2023).
Sistematis bagi bagi proyek dan pengondisian pembangunan di Kabupaten Blora, semua terkesan sudah publik , membudaya secara otomatis.
Merasa jadi tim sukses, hingga donatur atau pendana untuk memenangkan Arief dan Etik agar bisa duduk di kursi Bupati serta Wakil Bupati Blora di waktu lalu.
Imbal baliknya sendiri mulai dari Jabatan potensial, sampai bagi bagi proyek yang menguntungkan oknum tertentu.
Padahal anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Blora yang tidak lain adalah uang rakyat. Seharusnya oknum yang merasa menjadi tim sukses serta donatur, juga tidak mementingkan kepentingan pribadi, memperkaya diri sendiri.
Pekerjaan proyek mulai dari Jalan, bangunan dan lainnya, seharusnya masyarakat juga ikut mengawasi dan mengontrol, agar tidak semena mena pihak pihak yang mengerjakannya, dan menjaga kwalitasnya.
Mengingat Politik balas budi, rata rata memikirkan Individunya sendiri, agar bisa mendapatkan jatah proyek, karena merasa mengeluarkan uang untuk memenangkan calon yang diusungnya.
Sedangkan menurut salah warga Blora yakni ( B) berharap mari kita awasi dan ikut mengontrol proyek, yang sudah dikerjakan oleh rekanan.
Karena itu uang rakyat yang digunakan, bukan uang oknum atau golongan tertentu, agar masyarakat puas dengan hasilnya yang memuaskan sesuai RAB, bahkan kwalitas juga harus diutamakan.