70% UMKM Indonesia Masih Bingung Digitalisasi, Sribu Tawarkan Solusi Lewat Freelancer Lokal

70% UMKM Indonesia Masih Bingung Digitalisasi, Sribu Tawarkan Solusi Lewat Freelancer Lokal

Digitalisasi menjadi kunci daya saing UMKM di Indonesia. Ironisnya, meski kontribusinya mencapai 61% terhadap PDB nasional (BPS), masih banyak UMKM masih menghadapi tantangan di ranah online.

Menurut riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sekitar 70,2% UMKM yang telah memulai digitalisasi masih menghadapi kendala besar, terutama dalam memasarkan produk mereka secara efektif di ranah digital.

Temuan ini sejalan dengan laporan Kementerian Koperasi dan UKM bersama Bank Dunia (2024), yang menyebutkan bahwa sebagian besar UMKM masih kesulitan memanfaatkan teknologi digital secara optimal, baik dalam hal promosi, branding, maupun pengelolaan bisnis.

Fenomena ini mengindikasikan bahwa bagi UMKM, tantangan utama bukan lagi sekadar “hadir di platform digital”, melainkan bagaimana membangun strategi yang tepat agar brand mereka benar-benar menonjol di tengah kompetisi.

Baca Juga  Port Academy Gelar Diklat IMDG Code Untuk Tingkatkan Kompetensi SDM Pelabuhan

“Kalau UMKM dipaksa rekrut tim digital marketing sendiri, cost-nya bisa puluhan juta per bulan. Dengan freelancer, mereka bisa mulai dari ratusan ribu, tapi tetap dapat hasil berkualitas.” ujar Ryan Gondokusumo, CEO Sribu.

Sebagai platform freelancer yang telah beroperasi lebih dari satu dekade, Sribu.com hadir menjembatani Sribu.com hadir menjembatani kesenjangan ini. Melalui jaringan freelancer terkurasi di berbagai bidang, Sribu memberikan alternatif bagi UMKM untuk mendapatkan tenaga profesional tanpa risiko biaya tetap yang memberatkan.